Minggu, 20 November 2016

TERAPI AKUPUNKTUR DAN FISIOTERAPI POST STROKE


Di Klinik Pakualaman, datang seorang pasien bernama Tn. M. yang beralamat di Juminahan dengan diagnosa dokter Stroke Non-Hemorargik. Tn. M bekerja sebagai tukang becak di daerah Yogyakarta. Beliau mengatakan 7 hari yang lalu tiba tiba tidak dapat berjalan setelah bangun tidur, kemudian dibawa ke klinik oleh keponakannya dengan dibopong menuju ke ruang tindakan. Pasien diterapi akupunktur 5 kali selama 2 minggu. Setelah terapi yang pertama, pasien dapat berjalan meskipun dengan bantuan pegangan tangan orang lain. Setelah terapi ke-lima pasien dapat kembali berjalan bahkan beraktivitas lagi bekerja untuk mencari rejeki kembali. Jika di keluarga anda ada yang mempunyai masalah seperti yang dipaparkan di atas, silahkan datang ke Klinik Pakualaman. Semoga dengan terapi akupunktur keluarga anda dapat merasakan juga perbaikan seperti yang dialami Tn. M tersebut.
Sekarang ini, untuk kasus pasca stroke klinik pakualaman menyediakan pelayanan berupa akupunktur dan fisioterapi . jadi tindakan akupunktur akan dikombinasi fisioterapi sehingga tindakan terapi lebih menyeluruh. Berikut ini akan dijelaskan mengenai akupunktur dan fisioterapi untuk stroke dengan lebih lengkap dan detail.
a.   Secara Akupunktur
Dari hasil penelitian dapat kita ketahui akupunktur dapat melebarkan pembuluh darah arteri pada otak, memperbaiki sirkulasi darah di otak, menaikkan tekanan parsial oksigen menuju ke otak. menaikkan pasokan oksigen ke sel otak di sekitar lesi dan memperbaiki jaringan otak. Terapi harus segera dilakukan untuk mengurangi gejala sisa.
Penyakit Stroke adalah kondisi medis yang ditandai dengan rusaknya pembuluh darah di otak atau kematian sel otak yang menyebabkan kelumpuhan, kehilangan kemampuan berbicara dan berkurangnya daya ingat.
Akupunktur untuk pemulihan pasca stroke telah lama dilakukan dan sudah diteliti secara klinis. Terapi akupunktur berfungsi mengaktifkan dan merangsang kembali saraf yang terkena serangan stroke. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pasien stroke yang mendapat terapi akupuntur, penyembuhan stroke adalah 20 – 40 kali lebih cepat. Pasien yang mendapat terapi akupuntur memiliki perkembangan kemampuan berjalan, keseimbangan, aktivitas harian, mobilitas bahkan emosi.
Manfaat akupunktur untuk mempercepat penyembuhan penyakit stroke adalah meningkatkan suplai oksigen ke otak, menurunkan kolestrol darah, merangsang pergerakan syaraf otot tangan dan kaki yang lumpuh, mengatasi stress, depresi dan nyeri
Beberapa teori mengatakan bahwa efek ini berhubungan dengan menurunnya kadar kolesterol LDL dan meningkatnya HDL. Salah satu penelitian yang melihat efek akupunktur menggunakan Functional Magnetic Resonance Imaging Data atau MRI menunjukkan adanya peningkatan aktivitas motor cortex setelah terapi akupuntur yang dilihat ketika pasien dengan paralisis di tangan menggenggam suatu benda.  Terutama pada aktivasi gyrus presentral. Gyrus presentral adalah lapisan otak yang berfungsi sebagai area sensori utama dalam merasakan sentuhan. Data fMRI junga menunjukkan adanya aktivasi yang lebih kuat dan lebih lebar pada sensorymotor cortex otak ini yang terluka karena stroke.
Untuk menjamin keamanan, terapi akupunktur harus dilakukan oleh ahli akupunktur yang bersertifikat dan berpengalaman.
b.    Secara Fisioterapi
Penanggulangan penderita stroke hendaknya dilakukan secara komprehensif oleh suatu tim, diantaranya adalah fisioterapi yang akan memberikan penanganan untuk mengajarkan kembali gerak dan fungsi pada penderita stroke. Modalitas fisioterapi untuk penanganan stroke yaitu dengan terapi latihan. Terapi latihan merupakan suatu upaya pengobatan/penanganan fisioterapi dengan menggunakan latihan-latihan gerakan tubuh baik secara aktif maupun pasif (Kisner, 1996).
Lalu apa saja sih yang biasanya sih yang di keluhkan pada penderita STROKE??
a.      Adanya penurunan kekuatan otot pada anggota gerak kanan / kiri
b.      Adanya gangguan fungsi sensoris 
c.       Adanya gangguan reflek baik patologis maupun fisiologis
d.      Adanya gangguan pada aktifitas fungsional pasien.
e.      Potensial terjadi komplikasi tirah baring
Penatalaksanaan Fisioterapi berupa tindakan yang dilakukan terapis kepada pasien dan suatu penatalaksanaan yang diberikan pada pasien serta tehnik-tehniknya yang sesuai dengan keluhan yang dialami pasien yaitu berupa tehnik-teknik dalam pemberian modalitas dan tata caranya.
1.        Breathing exercise
Breathing exercise adalah yang dilakukan dengan teknik deep breathing danchest expantion secara aktif. Tujuan dari latihan pernapasan ini antara lain: (1) menambah atau meningkatkan ekspansi thorak, (2) memelihara ventilasi, (3) mempertahankan kapasitas vital, (4) mencegah komplikasi paru, (5) relaksasi. Pada teknik deep breathing , pasien diminta melakukan inspirasi dan ekspirasi secara maksimal dengan kombinasi gerakan-gerakan pada lengan secara bilateral sedangkan pada teknik chest expantion dilakukan seperti latihan pernapasan biasa dengan diberi tahanan manual. Latihan pernapasan ini dilakukan dengan pengulangan sebanyak tiga kali atau sesuai toleransi pasien (Hollis dan Fletcher, 1999).
2.       Perubahan posisi (change position)
Perubahan posisi sangat penting pada penderita paraplegi karena kelumpuhan kedua tungkai sehingga penderita tidak mampu menggerakkan kedua tungkainya. Perubahan posisi ini bertujuan untuk: (1) mencegahdecubitus, (2) mencegah komplikasi paru, (3) mencegah timbulnya batu kandung kemih, (4) mencegah terjadinya thrombosis. Perubahan posisi ini dilakukan setiap 2 jam sekali (Long, 1999).
3.       Latihan gerak pasif
Secara umum tujuan terapi latihan meliputi pencegahan disfungsi dengan pengembangan, peningkatan, perbaikan atau pemeliharaan dari kekuatan dan daya tahan otot, kemampuan kardivaskuler, mobilitas dan fleksibilitas jaringan lunak, stabilitas, rileksasi, koordinasi keseimbangan dan kemampuan fungsional (Kisner, 1996).
Latihan gerak pasif yaitu latihan dengan cara menggerakan suatu segman pada tubuh dimana kekuatannya berasal dari luar, bukan dari kontraksi otot, kekuatan dapat dari mesin, individu lain atau bagian lain dari tubuh individu itu sendiri. Fungsi gerakan pasif adalah untuk memelihara sifat-sifat fisiologis otot, serta untuk memperlancar aliran darah (Kisner,1991).
Latihan gerak pasif yang digunakan disini adalah relaxed passive movement. Relaxed passive movement yaitu gerakan pasif dimana gerakan hanya terbatas sampai batas nyeri. Bila penderita sudah merasa nyeri.
4.       Latihan fungsional
Latihan Fungsional disini bertujuan untuk memulihkan fungsional pasien seperti berjalan duduk makan dll. Fungsional disini agar pasien dapat mandiri dalam keseharianya.
Pelayanan Klinik Terapi Medis:
-Akupunktur
-Hypnoterapy
-Fisioterapi
-Akupressure
-Reflexology
-Bekam
-Totok dan Massage Wajah
-Sunat/Khitan Balita,Anak,Dewasa 
Biaya Terapi 
Reguler Rp 60000
Paket 12x terapi Rp 600000 
Buka Setiap Hari 
Senin-Sabtu : 08.00 s/d 20.00 
Minggu : 09.00 s/d 16.00
Informasi lebih lanjut  
0274-562996/ 085101152116/ 087843132878/082137235893
Jl. Purwanggan no.55A (timur kantor polsek pakualaman), Yogyakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar